Pengertian valuta asing (Valas)
adalah Mata uang yang dapat dipakai atau mudah diterima oleh banyak negara
dalam perdagangan internasional. Contohnya pernah kalian bertemu atau melihat
wisatawan manca negara atau turis asing di tempat-tempat pariwisata di
Indonesia ? tentu saja para turi asing tersebut memerlukan berbagai jasa dan
barang selama tinggal di indonesia, seperti jasa hotel dan transportasi,
pemandu wisata, hiburan dan lain-lainnya dalam memenuhi hal tersebut para turis
asing pasti mengeluarkan uang untuk membayar semua itu, uang tersebut harus
uang indonesia, dan begitu juga di luar negeri, jika kita melakukan kunjungan
keluar negeri kita harus membayar berdasarkan mata uang negara tersebut.
Namun, dengan adanya valuta asing
kita dapat membeli barang atau dapat memenuhi kebutuhan kita dinegara lain
dengan menggunakan mata uang yang diterima dalam perdagangan internasional.
Uang yang banyak diterima dalam perdagangan internasional adalah Dollar,
dollar merupakan alat pembayaran internasional. Valuta asing merupakan bagian
dari devisa, devisa adalah
segala kekayaan suatu negara di luar negeri yang berwujud barang/jasa atau
mata uang asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan
dapat diterima di dunia internasional. Devisa yang berwujud mata uang asing
inilah yang disebut valuta asing. Valuta asing dapat dibeli dan ditukar di
perusahan-perusahaan atau bank yang memperoleh izin jual beli valuta asing
(valas). perusahaan yang digunakan untuk jual beli valas disebut dengan money
changer.
1. Pengertian Valuta Asing
Kurs valuta asing adalah
perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan dengan nilai mata uang dalam
negeri. Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam
bahasa asing dikenaldengan foreign exchange. (Forex) merupakan mata uang
yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing
akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan
valuta lainnya tanpa pembatasan.Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan
valuta asing disebut dengan Bursa ValutaAsing atau Foreign Exchange Market.
2. Fungsi Valuta Asing
Valuta asing bagi setiap negara
saat ini memiliki peran yang cukup besar dalam melakukan hubungan dengan luar
negeri, terutama hubungan dagang atau perdagangan internasional. Adapun fungsi
dari valuta asing antara lain dapat dipergunakan sebagai :...
a. Alat Tukar Internasional : Valuta asing dapat
dipergunakan sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar-menukar barang atau
jasa dengan negara lain. Contohnya, jika Indonesia mengimpor biji gandum dari
Amerika Serikat maka pembayarannya tidak dilakukan dengan mata uang rupiah,
tetapi menggunakan valuta asing (misalnya dengan Valas Dollar Amerika
Serikat).
b. Alat Pembayaran Internasional
: Jika
pemerintah mempunyai utang dari negara lain maka pembayaran cicilan utang dan
bunganya harus dilakukan dengan valuta asing. Dalam hal ini valuta asing dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengadapakan pembayaran dengan negara
lain.
c. Alat Pengendali Kurs : Kurs sendiri dapat diartikan
sebagai perbandingan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lain, dimana kurs mata uang suatu negara bisa menguat ataupun melemah.Valuta
asing dapat digunakan sebagai dapat alat untuk mengendalikan kurs/nilai rupiah
terhadap mata uang asing.
d. Alat Memperlancar Perdagangan
Internasional : Adanya
valuta asing akan mempermudah dan memperlancar suatu negara dalam mengadakan
perdagangan dengan negara lain. Valuta asing berfungsi sebagai alat tukar atau
mempermudah perdagangan internasional. Tentunya jika tidak ada valuta asing
maka perdagangan antarnegara akan mengalami kesulitan, karena perdagangan hanya
dapat dilakukan dengan cara tukar-menukar barang dengan barang atau barter.
3. Jenis – Jenis Valuta Asing
Valuta asing dapat dibedakan jika
ditinjau dari jenisnya yakni terbagi atas dua kelompok, antara lain..
a. Valuta Asing Fisik : Valuta asing fisik adalah uang
asing dalam pengertian uang asing yang sebenarnya artinya, uang asing dalam
pengertian ini berbentuk uang kartal baik dalam bentuk coin (uang logam), uang
kertas negara maupun uang kertas bank. Dalam jenis valuta asing fisik ini sama
dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat dipakai dalam perdagangan
internasional.
b. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk
surat-surat berharga/uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek, travelers,
cheque, internasional money order dan lain-lain.
Dilihat dari bentuknya, jenis
valuta asing yang umum di jual belikan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian
antara lain...
§ Mata Uang Asing : Mata uang asing
seperti mata uang Euro Dollar, Yen Jepang, Dollar Amerika Serikat, Frank Swiss,
Dollar Canada, Deutch Mark Jerman dan lain-lain
§ Saldo Kredit : Saldo Kredit yang
terdapat pada bank-bank devisa suatu negara di luar negeri
§ Surat-surat Wesel Luar Negeri :
Surat-surat wesel luar negeri ini dapat kita ketahui dengan contoh seperti
berikut : ada seorang eksportir Indonesia menarik wesel atas Importir (dari
negara lain).
§ Hak-Hak Penerimaan Pembayaran :
hak-hak penerimaan pembayaran dari penduduk negara dalam bentuk yang berbeda
dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.
4. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan
Mata Uang
Perubahan
nilai rupiah terhadap valuta asing antara lain terjadi karena:
a. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah yang dengan
sengaja menurunkan nilai rupiah relatif terhadap valuta
asing (devaluasi). Sebaliknya, jika pemerintah sengaja menaikkan
nilai rupiah relatif terhadap valuta asing (revaluasi).
Kebijakan pemerintah bisa
mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
1)
Usaha
untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
2)
Usaha
untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
3)
Melakukan
intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan
intervensi di pasar uang adalah :
a)
Untuk
memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
b)
Untuk
membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
c)
Tanggapan
atas gangguan yang bersifat sementara.
4)
Berpengaruh
terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat
pendapatan.
b. Mekanisme pasar
Gaya tarik antara permintaan dan
penawaran suatu mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau
melemahnya. Perubahan selera masyarakat akan berpengaruh terhadapa nilai kurs
valuta asing. Jika selera masyarakat terhadap produk impor menurun,
permintaan valuta asing dari masyarakat berkurang sehingga nilai kurs valuta
asing menurun.
5. Sistem kurs yang di pakai
Sistem Kurs tetap berarti nilai
rupiah tidak akan berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketetapan, tetapi
karena Indonesia menggunakan kurs mengambang, maka nilai rupiah sering
mengalami perubahan.
6. Macam-Macam Sistem Kurs
Kurs atau nilai tukar merupakan
sebuah kunci bagi suatu negara untuk bertransaksi dengan dunia luar. Sistem
pembayaran yang dilakukan baik di dalam negeri maupun luar negeri mau tidak mau
harus terikat dengan nilai tukar atau kurs. Sistem nilai tukar sendiri terdiri
dari beberapa jenis, yaitu kurs tetap, mengambang bebas, dan mengambang
terkendali. Lalu kurs apa yang pernah ditetapkan di Indonesia? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, sebelumnya kita telusuri dulu makna dari masing masing
kurs serta kelebihan dan kekurangannya.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan sistem nilai
tukar dimana pemegang otoritas moneter tertinggi suatu negara (Central
Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain yang
ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas penawaran dan
permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap
mengalami masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun permintaan yang
cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan membeli atau menjual
kurs mata uang yang berada dalam devisa negara untuk menjaga agar nilai tukar
stabil dan kembali ke kurs tetap nya. Dalam kur tetap ini, bank sentral
melakukan intervensi aktif di pasar valas dalam penetapan nilai tukar.
Keunggulan :
§ Kegiatan spekulasi di pasar uang
semakin sempit.
§ Intervensi aktif pemerintah dalam
mengatur nilai tukar sehingga tetap stabil.
§ Pemerintah memegang peranan penuh
dalam pengawasan transaksi devisa.
§ Kepastian nilai tukar, sehingga
perencanaan produksi sesuai dengan hasilnya.
Kelemahan :
§ Cadangan devisa harus besar,
untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas.
§ Kurang fleksibel terhadap
perubahan global.
§ Penetapan kurs yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor.
Kurs tetap Dapat terjadi karena dua hal :
1) Kurs devisa tetap standar emas, yaitu dengan
mengaitkan nilai suatu mata uang dengan emas.
Terdiri
dari 4 macam kurs valuta asing, yaitu :
a)
Kurs
paritas arta yasa, menunjukkan perbandingan berat emas yang diperoleh
dengan menukarkan
satu satuan uang sebuah negara dengan satu satuan uang negara lain.
b)
Kurs
titik ekspor emas, yaitu kurs valuta asing tertinggi dalam sistem standar emas.
c)
Kurs
titik impor emas, yaitu kurs valuta asing terendah dalam sistem standar emas.
d)
Kurs
valuta asing yang terjadi, merupakan kurs yang bergerak naik turun di sekitar
kurs paritas arta yasa.
2) Kurs devisa tetap standar kertas
pemerintah menetapkan nilai tukar mata uang suatu
negara dengan mata uang negara lain dan berusaha mempertahankannya dengan
berbagai macam kebijaksanaan.
Penerapannya di Indonesia
Sistem nilai tukar tetap pernah
berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun 1964 ditetapkan bahwa nilai
tukar Indonesia sebesar Rp. 250,-/US Dollar. Sedangkan nilai tukar Indonesia
terhadap negara lainnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar dollar terhadap
negara tersebut sesuai dengan yang berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan
internasional. Dalam periode penetapan kurs tetap tersebut, Indonesia juga
menetapakan peraturan sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak
ada pembatasan kepemilikan, penjualan, maupun pembelian valas namun para
eksportir wajib menjual devisanya kepada bak sentral. Sebagai dampak dari
penetapan kurs tetap tersebut maka Bank Indonesia harus mampu memenuhi
kebutuhan pasar valas bagi bank komersial maupun masyarakat.
Dalam perjalanannya, Indonesia
juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai dampak dari overvaluated dan
jika di biarkan akan mengancam aktivitas ekspor-impor. Pada tanggal 17 April
1970 Indonesia merubah kurs tetapnya dari posisi semula sebesar Rp. 250,-/US
Dollar menjadi Rp 378,-/US Dollar. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada
tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp 415,-/US Dollar dan yang ketiga pada tanggal
15 November 1978 dengan nilai tukar sebesar Rp 625,-/US Dollar
b. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Penetapan kurs ini tidak
sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada
campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi
dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang.
Keunggulan :
§ Mampu menjaga stabilitas moneter
dengan lebih baik dan neraca pembayaran suatu negara.
§ Adanya aktifitas MD/MS dalam
pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan mampu menstabilkan nilai tukar
dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
§ Devisa yang diperlukan tidak
sebesar pada nilai tukar tetap.
§ Mampu memadukan sistem tetap dan
mengambang.
Kelemahan :
§ Devisa harus selalu tersedia dan
siap diguankan sewaktu-waktu.
§ Persaingan yang ketat antara
pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menetapkan kurs.
§ Tidak selamanya mampu mengatasi
neraca pembayaran.
§ Selisih kurs yang terjadi
dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk menutupi
selisihnya.
Kurs mengambang terkendali
Disebut juga dengan kurs
distabilkan. Kurs bebas seperti yang telah disebutkan di atas sering
menimbulkan ketidaktentuan kurs valuta asing, sehingga negara diharapkan dapat
menerapkan pengendalian atau penstabilan kurs pada batas yang wajar. Pada
dasarnya dalam sistem mengambang terkendali, nilai tukar ditentukan oleh
kekuatan pasar, sehingga bebas bergerak naik maupun turun. Namun supaya tidak
terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang kriterianya ditentukan oleh Bank
Sentral, pemerintah dapat campur tangan sampai batas-batas tertentu.
Bentuk-bentuk intervensi
pemerintah dapat berupa :
a)
Mengambang
bersih. Terjadi jika campur tangan pemerintah tidak langsung, yaitu dengan
pengaturan tingkat bunga.
b)
Mengambang
kotor. Terjadi jika campur tangan pemerintah secara langsung, yaitu dengan
menjual atau membeli valuta asing.
Penerapannya di Indonesia
Sistem nilai tukar mengambang
terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi Rupiah
pada tahun 1978 sebesar 33 %. Pada sistem ini nilai tukar Rupiah diambangkan
terhadap sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-negara mitra dagang
utama Indonesia. Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs
indikasi dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Untuk
menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia melakukan intervensi
bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread (Teguh
Triyono, 2005).
Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar Rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar Rupiah berubah-ubah antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar cenderung tidak pasti.
Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar Rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar Rupiah berubah-ubah antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar cenderung tidak pasti.
c. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
Kurs mengambang bebas merupakan
suatu sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu negara yang sistem
perekonomiannya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan seluruhnya
kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang sesuai dengan kondisi
internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir tidak ada
campur tangan pemerintah.
Keunggulan :
§ Cadangan devisa lebih aman.
§ Persaingan pasar ekspor-impor
sesuai dengan mekanisme pasar.
§ Kondisi ekonomi negara lain tidak
akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
§ Masalah neraca pembayaran dapat
diminimalisir.
§ Tidak ada batasan valas.
§ Equilibrium pasar uang.
Kelemahan :
§ Praktik spekulasi semakin bebas.
§ Penerapan sistem ini terbatas
pada negara yang sistim perekonomiannya mapan, masih kurang teapt untuk negara
berkembang.
§ Tidak adanya intervensi
pemerintah untuk menjaga harga.
§ Penentuan kurs valuta asing
Kurs bebas
Terjadi bila perbandingan nilai
mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain dibiarkan untuk ditentukan
secara bebas oleh tarik menarik kekuatan pasar (permintaan dan penawaran).
Sistem kurs bebas sering disebut sebagai kurs devisa mengambang.
Penerapannya di Indonesia
Indonesia mulai menerapkan sistem
nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997 hingga sekarang. Sejak
pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin
melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar. Tekanan tersebut diakibatkan oleh
adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara
ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia
melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun
forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan
nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi Rupiah
semakin meningkat.
Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.
Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.
7. Jumlah uang yang beredar/Laju Inflasi
Dalam pasar
valuta asing,
perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang
utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang
relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi
pergerakan kurs
valuta asing.
Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi
yang cukup tinggi maka harga barang Amerika
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan.
8. Menghitung Nilai Tukar Valuta
Asing Berdasarkan Kurs yang Berlaku
Apabila jumlah uang yang beredar
terlalu banyak,maka nilai uang akan turun dan sebaliknya.
Perhitungan
Kurs mengenal dua istilah sebagai berikut:
a.
Kurs
Beli adalah kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (Bank, money changer)
membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya)
b.
Kurs
Jual adalah perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank, money changer)
menjual valuta asing.
c.
Kurs
tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli
(penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).
Contoh
soal :
1.
Suatu
hari Dona memperoleh tugas meliput berita ke Amerika Serikat. Ia mendapatkan
uang saku dinas perjalanan sebesar Rp.38.000.000,00. Saat itu, kurs yang
berlaku adalah :
Kurs jual Rp.9.500 per US$ 1
Kurs beli Rp.9.200 per US$ 1.
Berapa jumlah uang saku dalam
dolar yang diterima Dona?. Di Amerika Dona menggunakan uangnya sebesar
US$3,000. Setelah kembali ke Amerika, Dona menukarkan sisa uangnya dengan
rupiah. Kurs yang berlaku adalah kurs jual Rp.9.750 per US$ 1 dan kurs beli
Rp.9.425 per US$ 1. Berapa jumlah rupiah yang diterima Dona?
Jawab:
Jika Dona ingin menukarkan uang
rupiah ke dolar, ia akan menggunakan perhitungan kurs jual. Jadi, uang Dona
dalam bentuk dolar sebesar Rp.38.000.000 : Rp 9.500 = US$ 4,000.
Sisa uang Dona yang ada sebesar
US$4,000 – US$ 3,000 = US$ 1,000. Jika Dona ingin menukarkan uang dolar ke
rupiah, berarti menggunakan perhitungan kurs beli. Jadi, sisa uang Dona dalam
rupiah sebesar US$1,000 x Rp.9.425 = Rp.9.425.000,00.
2.
Seorang
pelajar dari Amerika berwisata ke Bali dengan bekal uang sejumlah US$20,000.
Kurs beli saat itu Rp.8.900 dan jual Rp.9.040. Berarti dia akan memperoleh
jumlah nilai rupiah sebesar.....
Jawab :
Uang sebesar US$20,000, akan
ditukarkan ke dalam rupiah
Kurs yang berlaku saat itu :
Kurs jual US$ 1 = Rp.9.040
kurs beli US$ 1 = Rp.8.900
Dalam hal ini pihak bank berlaku
sebagai pembeli dollar sehingga yang dipakai adalah kurs beli, sehingga US$
20,000 x 8900 = Rp.178.000.000,00.
3.
Nona
Sabilla mendapat kiriman uang dari pamannya yang bekerja di Amerika Serikat
sebesar US$1.000 dan kiriman kakaknya yang bekerja di Jepang sebesar ¥5.000.
Kurs jual US$1 = Rp7.200,00 dan ¥1 = Rp240,00; sedangkan kurs beli
US$1 = Rp7.000,00 dan ¥1 = Rp250,00.
Berapa rupiah uang yang akan diterima Nona Sabilla? Oleh karena
Nona Sabilla sebagai pemilik valuta asing, Nona Sabilla sebagai orang yang ber
niat untuk menukar valuta asingnya atau menjualnya kepada bank atau money
changer.
Dengan begitu, kurs yang berlaku adalah kurs beli.
Adapun uang yang akan diperolehnya adalah sebagai berikut.
1) US$1.000 x
Rp7.000,00 = Rp 7.000.000,00
2) ¥5.000 x Rp250,00
= Rp 1.250.000,00
Jadi,
Rp. 7.000.000,00 + Rp. 1.250.000,00 = Rp 8.250.000,00
4.
Jika
Tuan Hanif memiliki uang rupiah sebesar Rp10.080.000,00, kemudian ia ingin
menukarkannya dengan dolar atau dengan yen, berapa dolar atau yen yang akan ia
peroleh? Oleh karena Tuan Hanif sebagai pemilik rupiah yang akan ditukar dengan
valuta asing, maka bank sebagai penjual dolar atau yen kepada
Tuan Hanif.
Dengan demikian, kurs yang akan digunakan adalah
kurs jual. Jumlah uang asing yang akan diperoleh Tuan Hanif adalah
sebagai berikut :
1) Dolar = Rp10.080.000,00 :
Rp7.200,00 = US$1.400.
2) Yen = Rpl0.080.000,00 :
Rp240,00 = ¥42.000
9. Pelaku Pasar Valas
a. Pengertian Pasar
Valas
Kuncoro (1996:105)
menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang
dari satu negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional
AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin
mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk
Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk
mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan
adanya pasar valas.
Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional.
Kuncoro (1996:106) transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.
b. Mekanisme Pasar Valuta
Asing
Kuncoro (1996:107)
seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan.
Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan
valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu
menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan
transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan
trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar
valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang
berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang
sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan
klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham
yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank
dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya
telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan
permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama,
pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank.
Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$.
Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
c.
Pelaku Pasar Valas
Madura
(2000:648) menjelaskan para pelaku dari pasar valuta asing adalah:
“Market composed primarily of banks, serving firms and consumers who wish to buy or sell various currencies.”
“Market composed primarily of banks, serving firms and consumers who wish to buy or sell various currencies.”
Definisi tersebut diartikan sebagai pasar yang pelakunya terdiri dari bank-bank, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang ingin membeli atau menjual mata uang berbagai negara.
Kuncoro (1996:108-113) menjelaskan pelaku utama dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi :
1) Individu
Individu-individu
yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya.
kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada
familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat
dalam bisnis internasional, contohnya importir individu.
2) Institusi
Institusi
yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai
investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual
fund, dan bank investasi.
3) Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.
4) Bank Sentral
Bank
Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba
atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank
Sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain
agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai
dengan
kepentingan ekonomi negaranya.
kepentingan ekonomi negaranya.
5) Spekulan dan
Arbitraser
Arbitraser
adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif
mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang
terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis
atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
6) Pialang Pasar Valas
Pialang
pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan
dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan
biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar
dasar pialang adalah penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna
karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat
pasar valas menjadi pasar yang efisien.
d.
Fungsi pokok Pasar
Valas
Nopirin
(1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam
membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu :
1)
Mempermudah
pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses
penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing
seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
2)
Karena sering
terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan
pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan
kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan
kredit.
3) Memungkinkan
dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat
yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
e. Jenis-jenis
Pasar Valas
Pasar valas dibedakan
menjadi 4 jenis, yaitu :
1) Pasar Spot (Pasar
Tunai)
Menurut Madura
(2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian yang
dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai
tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai
dengan penyerahan segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi :
a)
Cash, dimana
pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari
yang sama
b)
Tom (kependekan dari
tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya
c)
Spot, dimana
pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
Menurut
Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 1996
seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah
diluar negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa
atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price
pada tanggal
tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya :
tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya :
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
=
Rp 55.000.000,-
Maka
untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus diserahkan
paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).
2) Pasar Forward
Menurut
Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta
lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian
yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari
dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark.
Perusahaan
dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut
kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot
90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan
membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka
perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan lebih baik perusahaan mengunci
kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah
$0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward
dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang
dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
3) Pasar Currency
Futures
Menurut
Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan
suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada
tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan.
Sebuah
MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli
kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan
Menurut Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu sebuah korporasi AS,
yang pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal
11 Februari (40 hari kemudian). Jika
korporasi tersebut berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000).
korporasi tersebut berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000).
Hal
yang terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak
futures-mark (dengan total 375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark (500.000).
asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan (menjual)Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900).
asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan (menjual)Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900).
4) Pasar Currency
Options
Menurut
Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options
dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options
menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang
dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam suatu periode waktu
tertentu. currency call
options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.
options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.
Menurut
Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu ada
kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa
depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah
perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek
tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan membutuhkan
kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan
tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call
option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan
membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).
membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).
REFERENSI :
1. The Economics of
Money, Banking and Financial Market; Frederic S. Mishkin - Columbia University.
2. Ekonomi Moneter;
Nopirin; BPFE Yogyakarta.
3. Ekonomi Moneter;
Budiono; BPFE Yogyakarta.
4. Bank dan Lembaga
Keuangan Non Bank; Sri Susilo dkk; Salemba Empat - Jakarta.
5.
Ekonomi Moneter; Budiono; BPFE
Yogyakarta.
6.
Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank,
O.P. Simorangkir - 2004, Ghalia Indonesia.
Sumber Lain :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneterhttps://bizgun.wordpress.com/tag/ruang-lingkup-ekonomi-moneter/
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar